Majas ini sendiri merupakan majas yang mengkasarkan suatu kata yang semestinya disampaikan secara halus atau mempunyai makna yang halus. Majas ini sendiri mengandung makna peyorasi dan contohnya yang merupakan salah satu diantara jenis-jenis pergeseran makna. Adapun pengertian dari makna peyorasi sendiri adalah sebuah pergeseran makna kata yang semula halus, berubah menjadi lebih buruk, kasar, atau bahkan lebih rendah dari makna kata sebelumnya.
Jadi Majas Disfemisme merupakan pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. Berikut beberapa contoh majas disfemisme

Majas Disfemisme dalam Kalimat
- Adik sedang buang air besar di toilet. (toilet: wc, kamar mandi)
- Akhirnya regu bulutangkis kita berhasil menggondol pulang pila Thomas Cup itu.
- Aku sudah menjadi pengangguran sejak lulus sekolah. (pengangguran = tuna karya)
- Amelia itu adalah bininya Joni. (bini: istri)
- Anak dari Pak Broto dan Bu Ani akhirnya brojol juga. (brojol: lahir)
- Anak kecil itu kencing sembarangan.
- Anak buta dan tuli itu masuk ke sekolah luar biasa . (penderita cacat lebih dr satu kecacatan yaitu cacat fisik dan mental = tuna ganda)
- Anak cacat pikiran itu tidak bisa masuk ke sekolah biasa. (cacat pikiran = tuna grahita)
- Andi dan Risa telah kawin pada hari Minggu kemarin. (kawin: nikah)
- Andi telah ditendang oleh Bapaknya sendiri. (ditendang: diusir)
- Andi dan Raihan telah kawin minggu kemarin.
- Apa kabar, basuki ? (basuki = nama ayah sendiri)
- Ari askara ditendang dari PT Garuda karena menyelundupkan barang ilegal. (ditendang = dibebas tugaskan)
- Ariani telah beranak kembar setelah melakukan operasi sesar. (beranak = melahirkan)
- Ariani telah bunting 8 bulan sehingga perutnya terlihat besar. (bunting = hamil)
- Arini sudah bukan lagi bininya Burhan.
- Ayah mati setelah dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. (mati = meninggal dunia)
- Bapak itu pergi ke dukun untuk meminta bantuan. (dukun = paranormal)
- Bocah itu selalu membuat keributan di dalam kelas. (bocah = anak)
- Bocah-bocah itu begitu susah untuk diatur.
- Bu Ningsih telah memberojolkan anaknya yang ketiga.
- Burhan adalah laki dari Vannesa. (laki: suami)
- Di lampu merah kita bisa menemui gelandangan. (gelandangan = tuna wisma)
- Dia adalah bekas pegawai perusahaan ini. (bekas: mantan)
- Dia adalah bocah yang sulit diatur. (bocah: anak)
- Gerombolan pencuri sepeda motor itu telah resmi ditangkap. (gerombolan: kawanan)
- Istri Pak Budi kini tengah bunting 3 bulan. (bunting: hamil)
- Johan telah ditendang dari perusahaan ini dua minggu yang lalu.
- Kamu bisa kencing di minimarket itu. (kencing = buang air kecil )
- Karena tidak disekolahkan sejak kecil, orag itu pun akhirnya menjadi seorang buta huruf. (buta huruf: orang yang tidak bisa membaca; tunaaksara)
- Karyawan itu ditendang dari pekerjaannya karena ketahuan mencuri.
- Kehidupannya begitu melarat karea dia tak kunjung mendapat pekerjaan. (melarat: miskin)
- Kemarin, istri Pak Danar beranak di rumah sakit Jelita.
- Kemarin, istri Pak Syamsudin telah beranak anak kembar. (beranak: melahirkan)
- Kita harus menggunakan bahasa isyarat untuk mengobrol dengan orang tuli. (tuli = tidak bisa mendengar/tuna rungu)
- Kontingen Suriname berhasil mencuri satu medali emas dari kolam renang.
- Koruptor itu akhirnya dijebloskan juga ke penjara. (dijebloskan: dimasukkan)
- Kucing betina itu tengah bunting.
- Lani telah melahirkan seorang orok laki-laki pada tanggal 2 Januari kemarin. (orok: bayi)
- Lelaki itu adalah bekas pacarnya.
- Lila telah melahirkan seorang orok perempuan di rumah bidan. (orok = bayi)
- Maling sandal itu akhirnya diseret ke Kantor Polisi.
- Menjadi penjaga toko harus kuat fisik melayani pembeli. (penjaga toko = pramuniaga)
- Orang gila itu tengah berak di pinggir sungai. (berak: buang air besar)
- Orang sakit di rumah sakit itu mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah. (orang sakit = pasien)
- Orang bisu itu harus menuliskan untuk berbincang kepada orang lain. (bisu = tuna wicara)
- Orang Buta itu berjalan menggunakan tongkat. (buta = tuna netra)
- Orang cacat suara itu berani audisi nasional tanpa rasa malu. (cacat suara dan nada = tuna laras)
- Orang Telanjang itu melewati pasar tanpa rasa malu. (tidak memiliki pakaian = tuna busana)
- Pak agus termasuk keluarga miskin. (miskin = ekonomi kebawah)
- Pak Amir telah didepak dari perusahaan tempat dia bekerja. (didepak: diberhentikan)
- Pak Andi telah ditendang oleh atasannya. (ditendang: dipecat)
- Pak samson merawat bini nya yang sedang sakit. (bini = istri)
- Para penjahat itu dijebloskan di dalam penjara nusa kambangan. (jebloskan = dimasukan)
- Pejabat itu telah dilengserkan dari jabatannya. (dilengserkan: diberhentikan)
- Pelaku pembunuhan itu telah resmi dimasukkan ke dalam bui. (bui: penjara)
- Pelayan restoran itu sangatlah payah dalam melayani pelanggan. (pelayan restoran: pramusaji)
- Pencuri itu berasil diseret ke kantor polisi. (diseret: dibawa)
- Perempuan pel4cur itu ditangkap satpol pp. ( pel4cur = tuna susila )
- Polisi berhasil meringkus kawanan pengedar narkoba. (meringkus: menangkap)
- Pria itu adalah seorang residivis. (residivis: narapidana)
- Real Madrid berhasil cukur habis Barcelona dengan skor telak 3-0.
- Ruangan kamarnya begitu kacau balau. (kacau balau: berantakan)
- Samson telah kawin dengan ariani sejak 2016. (kawin = menikah)
- Sangat disayangkan, kedua pasangan itu harus berpisah karena salah satu pihak telah mengajukan talak kepada pihak lainnya. (talak: cerai)
- Saudara kami ditangkap ke kantor polisi. (ditangkap = diamankan)
- Sejak kecil dia tidak pernah sekolah sehingga dia menjadi buta huruf. (buta huruf = tuna aksara)
- Sekitar 50 orang dinyatakan mati akibat kecelakaan kereta api tersebut. (mati: meninggal)
- Setelah menjadi bekas pegawai diperusahaan indofood, kini dia menjadi rekan bisnis perusahaan tersebut. (bekas = mantan)
- Setelah usahanya bangkrut pak burhan hidup melarat. (melarat = miskin)
- Tahi ayam itu tidak sengaja diinjak oleh kakiku. (tahi: tinja; kotoran)
- Tai kucing itu baunya tidak sedap sekali. (tai = kotoran / tinja)
- Teman sebangku aku bodoh sehingga dia harus tidak naik kelas. (bodoh = kurang pintar)
- Tentara itu mati dalam medan perang. (mati = gugur)
- Toilet itu tidak bisa digunakan untuk berak. (berak = buang air besar)
- Tukang jaga toko itu bekerja dengan sangat tidak becus. (tukang jaga toko: pramuniaga)
- Valen meminta izin kepada Pak Guru untuk kencing terlebih dahulu. (kencing: buang air kecil)
- Walau hanya dengan satu tangan, orang cacat tubuh itu tetap semangat berkerja. (cacat tubuh = tuna daksa)
- WC ini sangat bau. (WC = kamar kecil)