Pengertian Kalimat Analogi Lengkap Contohnya

Definisi analogi adalah kalimat yang membandingkan dua hal yang memiliki kemiripan makna. Sehingga dengan memberikan dua hal yang memiliki kemiripan makna ini, diharapkan seseorang yang mendengarkan dapat menangkap makna yang dimaksud oleh si pembicara. Dalam ilmu bahasa, analogi merupakan persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk lain. Dalam kehidupan sehari-hari analogi diambil dari pengamatan gejala dalam kehidupan dengan membandingkan objek yang diamati dengan objek yang dianalogikan. Berikut beberapa contoh kalimat analogi

Kalimat-Kalimat Analogi

  1. Aku dengannya bagaikan langit dan bumi.
  2. Aroma di ruangan itu persis seperti aroma rumput yang baru saja dipotong.
  3. Badannya yang kurus layaknya sebatang lidi
  4. Belajar matematika seperti mencari jarum dalam jerami.
  5. Berada di dalam kelas ini, seperti berada di dalam pasar tradisional
  6. Bersamamu, hariku menjadi lebih indah seperti indahnya taman kota itu.
  7. Bicaranya begitu cepat bagaikan seekor macan yang berlari dengan kencang.
  8. Cinta yang hilang bukan meninggalkan luka tapi pelajaran hidup, seperti hujan yang membasahi dedaunan.
  9. Dari ketinggian bukit, aku bisa melihat gemerlap lampu kota yang diibaratkan seperti gemerlapnya bintang-bintang di langit.
  10. Dari loteng rumah ini, aku bisa melihat orang-orang berlalu lalang bagaikan semut-semut yang berjalan.
  11. Di dekatnya, bicaraku menjadi terbata-bata, persis seperti anak kecil yang baru belajar membaca.
  12. Dia masih saja menunggui pria itu, laiknya seorang ibu yang menunggu kepulangan anaknya dari tanah perantauan.
  13. Dia menyantap masakan itu begitu lahap seperti orang yang tidak pernah makan selama berhari-hari.
  14. Gadis itu tengah termenung seperti setangkai bunga yang tengah layu.
  15. Gaya bicaranya bagai keran bocor
  16. Gosip jaman sekarang cepat menyebar seperti racun.
  17. Hariku tanpa senyummu bagaikan langit tanpa hujan.
  18. Hati dan ucapan Nita sopan, santun, dan mendamaikan seperti embun pagi di awal musim hujan.
  19. Hidupku tanpa cintamu bagaikan langit tanpa sinar mentari.
  20. Ia terlalu nurut bagai kerbau dicucuk hidungnya.
  21. Jarak antara rumah dan sekolahnya begitu jauh laksana jarak dari Garut ke Bandung.
  22. Kata-katanya begitu menyejukkan seperti udara di pedesaan.
  23. Kata-katanya begitu tajam bagaikan sebilah pisau yang menghujam tubuhku.
  24. Kehidupan itu berputar bagai roda.
  25. Kerjanya sangat lambat, seperti sipu
  26. Ketika melihat wajahnya, aku merasa seperti menemukan kebahagiaan yang aku cari selama ini.
  27. Membaca buku adalah memahami sepaham-pahamnya bukan sekedar membaca sebanyak-banyaknya seperti shalat sunnah yang kusyuk bukan sekedar seberapa banyak rakaatnya.
  28. Mencari cinta yang sempurna seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
  29. Mendidik seorang anak dengan cara memarahi justru akan membuat kecerdasannya tidak berkembang, seperti merawat bonsai.
  30. Menuntut ilmu memang melelahkan, sama seperti mendaki gunung.
  31. Mukanya begitu pucat seperti orang yang ketakutan.
  32. Pemain bola itu berhasil melewati para pemain lawan dengan mudah, seolah-olah pemain lawan hanyalah patung di matanya.
  33. Permusuhan keduanya bagaikan perseteruan antara anjing dan juga kucing.
  34. Ruangan itu begitu sepi laiknya pemakaman di waktu malam hari.
  35. Rumahnya begitu besar seperti sebuah istana.
  36. Semangatnya begitu membara seperti terik sinar mentari di siang hari.
  37. Senyumnya begitu menghangatkan hati laksana sinar mentari di waktu pagi hari.
  38. Seperti bermain bola yang memerlukan teknik menggiring bola, kerjasama tim, dan saling memahami pemain, memimpin perusahaan adalah hal yang kompleks.
  39. Seseorang yang tidak tau akan berbuat apa untuk masa depanya sama halnya dengan pelancong yang tidak membawa peta.
  40. Setiap bayi yang terlahir ke dunia ini berada dalam keadaan suci seperti kertas putih.
  41. Suaranya begitu lantang seperti auman seekor singa.
  42. Suasana di ruang kelasku begitu ramai, seramai suasana di pasar tradisional.
  43. Tak perlu menyesali, Putus satu timbuh seribu
  44. Tubuhnya ambruk ke atas tanah laiknya sehelai daun yang lepas dari tangkainya dan jatuh ke atas tanah.
  45. Tubuhnya begitu besar laksana seekor anak gajah.
  46. Tubuhnya begitu kurus bagaikan sebatang lidi.
  47. Tubuhnya begitu lentur seperti karet.
  48. Tubuhnya begitu pendek sependek pohon bonsai.
  49. Tubuhnya kurus bagaikan lidi.
  50. Wajahmu begitu cantuk seperti bunga teratai yang baru mekar.
  51. Wajahnya begitu cantik laksana dewi yang turun dari kahyangan.
  52. Wajahnya begitu kemerahan laksana semburat jingga di langit kala waktu senja tiba.
  53. Wajahnya begitu sangar persis seperti seekor serigala yang hendak menghardik mangsanya.
  54. Wanita yang menjaga hati dan pikirannya memiliki kecantikan yang alami dari dalam hati seperti air pegunungan.