Pengertian Majas Asosiasi Lengkap Kalimatnya

Definisi Majas perumpamaan atau asosiasi adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.

Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan.

Majas Asosiasi dalam Kalimat

  1. Adi ingin sekali kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
  2. Adik kakak itu bagai air dan minyak.
  3. Air susu ini sangat menyegarkan seperti yang biasa ibu buatkan untukku.
  4. Aku bertanya-tanya apa salahku dengannya. Ketika kami bertemu, matanya tajam seperti pisau cukur.
  5. Aku dan dia bagaikan langit dan bumi.
  6. Aku menyentuh tubuhnya yang sedang demam, alangkah kagetnya diriku ketika menyentuh kulitnya yang hangat bagaikan memegan telur setengah matang.
  7. Aku sangat bahagia berada di sini bagaikan berada di taman surga.
  8. Aku sudah tak tahan lagi, suaranya bagai kaset kusut.
  9. Aku tertegun melihatnya mengunjungiku, kenyataan ini bagai mimpi yang datang menghampiriku dalam bentuk realita.
  10. Anak itu memang cerdas, otaknya encer layaknya air.
  11. Anak itu sekarang kacang lupa pada kulitnya, padahal dulu ia dirawat dengan baik oleh ibu panti.
  12. Anak kembar itu bagaikan pinang dibelah dua.
  13. Anak kembar itu sifatnya seperti siang dan malam, padahal mukanya mirip.
  14. Anak muda itu pikirannya tajam bagaikan pedang.
  15. Anak-anak yang sedang berada di taman bak anak kucing yang sedang bermain.
  16. Anda akan cepat sakit jika bekerja seperti ini.
  17. Anda dan dia seperti surga dan bumi.
  18. Andi selalu gemetar tubuhnya seperti terserang gempa bumi.
  19. Ani terlihat sangat bahagia hari ini bagaikan mendapat durian runtuh milik Kakek Dalang.
  20. Apa kau kurang tidur? wajahmu bak rembulan kesiangan..
  21. Apa yang kau ucapkan hanyalah seperti tong kosong yang nyaring bunyinya.
  22. Apa yang terjadi padamu? Badanmu seperti jelangkung sekarang.
  23. Apa yang terjadi padamu? Tubuhmu seperti kelinci sekarang.
  24. Apakah Anda tidur secara pribadi? wajahmu seperti bulan di bawah sinar bulan.
  25. Ayah adalah pria yang tinggi dan tampan, dengan kulit agak gelap dan wajah murung, seperti aktor film India.
  26. Ayah senang sekali seperti kejatuhan bulan.
  27. Badannya kecil, tapi pukulannya seperti samson.
  28. Badut itu memiliki hidung sangat sangat lucu seperti tahu bulat.
  29. Bagaimana aku tidak bangun, suaramu seperti petir.
  30. Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
  31. Bantuan Anda seperti sebuah oasis di padang pasir.
  32. Banyak hutangnya bagaikan ular yang melilit leher, entah bagaimana dia melunasinya.
  33. Banyak orang kota bekerja seperti kelelawar.
  34. Bapak itu setelah kehilangan motornya seperti sedang kebakaran janggut.
  35. Beban yang memiliki pundak ini lebih berat daripada menopang bumi di pundaknya.
  36. Belajar ketika Anda lelah seperti menggambar di permukaan air.
  37. Bentuk topinya bulat seperti bola yang digunakan bermain sepak bola di lapangan tadi pagi.
  38. Beraninya aku menantangnya, tinjunya seperti Samson.
  39. Berdiam di rumah laksana berada dalam penjara yang mengerikan.
  40. Berlari seperti kuda.
  41. Bermain judi itu seperti menerka ayam dalam telur.
  42. Beruntung sekali dia, seperti kumbang putus tali.
  43. Betapa gerahnya berada di ruangan ini bagaikan masuk ke dalam oven.
  44. Biacaranya seperti tong kosong
  45. Bibirnya manis tapi mulutnya seperti cabe rawit.
  46. Bimo melihat ban mobil di parkiran layaknya melihat donat karena lapar.
  47. Bisnis yang dia jalani selalu lancar setiap hari layaknya air yang mengalir dari hulu ke hilir.
  48. Bola itu melaju bak roket yang sedang meluncur setelah ditendang Aldo.
  49. Bola matanya begitu besar bagaikan seperti pimpong.
  50. Buku itu ibarat jendela dunia, mulailah perbanyak membaca!
  51. Cepat sekali dia makan, seperti tentara saja.
  52. Cobalah lihat muka dia, bagai pinang dibelah dua.
  53. Cobalah mengerti dengan keadaan yang terjadi, jangan keras kepala seperti batu melayang di atas bukit itu.
  54. Cuaca tadi malam bak berada di tengah kutub selatan saja.
  55. Dani membeli tahu bulat sebanyak tiga kali dalam sehari sama halnya seperti minum obat.
  56. Dapur Anda lezat sebagai hidangan elegan di restoran.
  57. Dari dulu kalian memang bagaikan air dan minyak.
  58. Dengan semakin banyaknya supermarket modern di pedesaan, nasib warung makan seperti telur di ujung tanduk.
  59. Dia kaget sekali sampai mulutnya seperti ikan mas koki, terbuka dan tertutup.
  60. Dia memiliki bibir yang manis, namun ucapannya seperti cabai rawit di pasar, pedas.
  61. Dia memiliki tenaga yang tidak pernah habis seperti Popeye setelah memakan sayur bayam.
  62. Dia mengangguk seolah dia mengerti sebagai akademisi yang memperoleh pengetahuan baru.
  63. Dia pintar bak tukang sihir.
  64. Dia setiap hari latihan di gym sampai tubuhnya menjadi seperti baja.
  65. Dia tidak akan berani menantangmu, pukulan yang kamu miliki saja seperti samson.
  66. Dia tidak mungkin menyukaiku, mana ada yang mau dengan lelaki yang berbau seperti ikan pari.
  67. Diammu mematikan ibarat pembunuh berdarah dingin.
  68. Didepan istrinya, pak Ade tak lebih seperti kerbau dicocok hidungnya.
  69. Dua tetangga itu seperti anjing dengan kucing.
  70. Entah apa salahku padanya. Saat kami bertemu, pandangan matanya tajam seperti silet.
  71. Entah apa yang terjadi sehingga membuat danau di belakang gunung menjadi kering seperti padang pasir.
  72. Faizal jarang sekali memotong kukunya, sehingga kukunya menghitam dan tajam hampir mirip seperti kuku hewan liar.
  73. Fandi membacakan puisi tentang pahlawan dengan gaya penyair terkenal.
  74. Fokuslah pada satu tujuan seperti anak panah yang diarahkan ke targetnya dan tidak akan meleset sedikitpun.
  75. Gadis desa sebelah itu gaya berjalannya bak putri solo di atas panggung.
  76. Gadis itu menari dengan sangat baik sebagai penari yang telah disetujui oleh seorang profesional.
  77. Gadis itu seperti malaikat yang turun dari langit.
  78. Gadis penjaga warung kelontong itu sangat ramah sekali seperti pegawai pelayanan bank.
  79. Galang sangat cepat menghitung seperti kalkulator milik bu Pur.
  80. Gaya berjalannya seperti putri solo.
  81. Gelagatmu itu menunjukkan ada udang dibalik batu.
  82. Gerak geriknya seperti seekor kelinci.
  83. Gerakan dia saat melewati musuh-musuhnya di atas lapangan sambil membawa bola bagaikan ular king cobra yang sedang memburu mangsanya.
  84. Gerakan Lionel Messi saat melewati lawannya di lapangan seperti sihir.
  85. Gerakannya seperti kelinci.
  86. Gila, pelari itu melesat seperti anak panah.
  87. Hadirnya sosok seorang guru bagaikan pelita yang hadir ditengah-tengah kegelapan.
  88. Handphone bagi anak remaja sekarang ibarat lauk pauk dalam makanan.
  89. Hati wanita sangatlah rapuh bagaikan lempengan kaca tipis yang berdebu.
  90. Hidungnya mimisan tiada henti seperti air hujan yang merembes di tembok.
  91. Hidungnya sangat panjang dan besar seperti buah mentimun.
  92. Hidup di dunia tanpa beribadah ibarat menempuh perjalanan panjang tanpa kehadiran makanan.
  93. Hidup di Jakarta itu tidak semuanya kebetulan seperti masuk ke sinetron
  94. Hidup di negara kaya ini masih hidup dalam kemiskinan seperti ayam mati di kandang.
  95. Hidup didunia itu tidak seperti tinggal di hotel, semua harus diusahakan.
  96. Hidup itu seperti pasang surut air laut, tidak selamanya senang saja.
  97. Hidup tanpa ujian itu bagai sayur tanpa garam.
  98. Hidupku tanpamu bagaikan minum kopi tanpa gula.
  99. Hidupku terasa sepi tanpamu, seperti berjalan di tengah padang pasir.
  100. Hidupnya begitu menarik sehingga uang yang dihabiskan hanya seperti kertas berharga.
  101. Hidupnya Rian seperti kelelawar.
  102. Hubungan asmara kedua artis top ibukota itu hanya seumur jagung.
  103. Ia bagaikan ensiklopedia berjaran yang sangat mahir dalam berbagai ilmu pengetahuan.
  104. Ia berjalan dengan terhuyung bagaikan dihempas-hempaskan oleh angin.
  105. Ia datang menologku laksana seorang pangeran berkuda yang menawarkan tunggangan kudanya untukku.
  106. Ia memiliki rambut yang sangat keras seperti sapu ijuk.
  107. Ia sungguh orang yang tak lapuk karena hujan, dan tak lekang karena panas, walupun di suguhi intan berlian.
  108. Ida cepat sekali berhitung seperti kalkulator.
  109. Ina tidak menyadari sikap Alam yang seperti musang berbulu domba.
  110. Indonesia bak surga dunia yang sangat digemari para wisatawan.
  111. Irfan ingin sekali kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
  112. Ironis sekali, seperti gajah mati karena semut.
  113. Ivan dan Eno bagaikan langit dan bumi, keduanya tidak mungkin bisa bersatu.
  114. Jadilah orang yang punya prinsip, jangan seperti air di daun talas.
  115. Jangan bekerja saat malam hari lalu tidur di siang hari seperti kelelawar.
  116. Jangan dengarkan dia, kata-katanya seperti tong kosong yang kuat.
  117. Jangan dengarkan dia, perkataannya seperti tong kosong nyaring bunyinya.
  118. Jangan dengarkan omongannya, toh anjing menggonggong tidak menggigit.
  119. Jangan jadi orang yang pemalas seperti kungkang, kerjaannya tidur aja.
  120. Jangan ragu, Anda sudah menyukai bagian keluarga ini.
  121. Jangan salah, dia itu bagaikan harimau yang menyembunyikan kukunya.
  122. Jika sudah kenyang jangan dipaksakan makan, lihatlah perutmu yang berbentuk seperti setengah lingkaran.
  123. Jumlah hutangnya bak tali yang melilit leher, entah bagaimana dia melunasinya.
  124. Kakak selalu bekerja keras karena mempunyai tanggung jawab untuk menafkahi keluarganya ibarat seorang Ayah.
  125. Kalau kau ambil keputusan ini, sama saja seperti terjun bebas tanpa menggunakan parasut.
  126. Kalau tidak ada tindakan, perkataanmu sama saja seperti smartphone tanpa kuota internet.
  127. Kalian berdua bagaikan amplop dan perangko.
  128. Kamu dan dia ibarat langit dan bumi.
  129. Kamu harus hati-hati saat berbicara dengan dia, karena jika kamu salah bicara sedikit saja bisa membuatnya marah layaknya singa.
  130. Kamu harus menjadi orang yang memiliki prinsip kuat, jangan seperti air di atas daun talas yang hanya bisa bertahan sebentar saja.
  131. Kamu memiliki mata yang indah bagaikan bintang di langit.
  132. Kamu pandai sekali berenang bagaikan lumba-lumba di laut.
  133. Kamu pintar sekali menggambar pemandangan hingga kelihatan seperti pemandangan aslinya.
  134. Kapan terakhir kali Anda mencuci rambut? rambutmu seperti sapu.
  135. Kapan terakhir kali kau keramas? rambutmu seperti sapu ijuk.
  136. Karakternya keras seperti batu, tidak ada gunanya untuk merekomendasikannya!
  137. Karena masalah itu, hubungan dua keluarga itu bagaikan dahan pohon yang lapuk.
  138. Karena saya tidak bangun, suara Anda seperti kilat.
  139. Kasihan dia sudah berbuat kebaikan kepada orang itu, tetapi malah dibalas dengan kejelekan bagaikan air susu yang dibalas dengan air tuba.
  140. Kau akan cepat sakit kalau cara kerjamu seperti mesin begitu.
  141. Keanggunan wajahmu seperti emas baru disepuh.
  142. Kebijakan pemerintah sangat mencekik rakyat kecil.
  143. Kecepatan menghitung seperti kalkulator
  144. Kedua keluarga itu seperti anjing dengan kucing.
  145. Kehidupan di Jakarta bukan kebetulan seperti memasuki sinetron.
  146. Keindahan alam Indonesia bak surga dunia, wajar saja banyak yang ingin berlibur kesini.
  147. Keindahan alam yang ada di Papua bak di surga, tak heran banyak yang datang ke tempat ini.
  148. Kekuatan tidak berakhir sebagai seorang superman.
  149. Kelakuan anak kos saat akhir bulan seperti anak ayam kehilangan induk.
  150. Kelakuan mereka bak hidup segan mati tak mau.
  151. Kemampuan berlarinya bagikan anak panah yang keluar dari busurnya.
  152. Kemana mana berdua seperti perangko
  153. Kembang api itu menari-nari di langit laksana ombak di pinggir pantai.
  154. Kembar paras seperti kacang sirih.
  155. Kenaikan bahan pokok di tahun ini membuat kaum menengah kebawah bagaikan bernafas dibawah air.
  156. Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat tahun lalu, membuat mereka bak sedang bernafas di dalam lautan.
  157. Kendaraan yang lewat di jalan Ahmad Yani tadi malam melesat seperti kilat.
  158. Kepala sekolah itu seperti seekor singa di hutan.
  159. Kepalaku pusing melihat tingkahnya yang seperti cacing kepanasan.
  160. Kepalanya bulat menyerupai buah semangka.
  161. Kepercayaan yang berlebihan pada Anda adalah kucing yang percaya ia bisa terbang.
  162. Kepintaran yang dimiliki Mufid ibarat seorang profesor terkenal di dunia.
  163. Kepolisian dibuat kebingungan menangkap buronan yang seperti belut itu.
  164. Keras suaranya seperti glegar petir
  165. Ketika aku melihatmu pertamakali aku seperti sedang bertemu dengan seorang bidadari.
  166. Ketika aku menggunakan headset buatan Jepang ini serasa sedang menikmati musik di depan penyanyi aslinya.
  167. Ketika berada di depan Ka’bah, tubuhku merinding seakan-akan aku merasa bahwa Tuhan seperti sedang berada di hadapanku.
  168. Ketika dia bertemu orang tuanya, dia seperti kerupuk yang ditaburi sup kue beras.
  169. Ketika manusia menyatakan cintanya untuk persetujuan, dunia fana ini berubah seolah-olah telah berubah menjadi surga.
  170. Ketika menonton film the amazing spiderman 2 3D, aku merasa seperti berada di tengah-tengah para pemain dalam film tersebut.
  171. Ketika seluruh keluarga menyambut saya, hati saya berbunga seperti raja dalam satu hari.
  172. Kopi buatan tangan Anda tidak berbeda dengan kopi yang disajikan di kafe-kafe terkenal.
  173. Kopi sashet capuchino ini rasa dan aromanya tak ada bedanya dengan kopi yang disajikan di kafe-kafe.
  174. Kopi warung ini rasanya bagai kopi di Starbuckscoffee.
  175. Koruptor itu bagai tikus-tikus yang terus menggerogoti tiang-tiang rumah.
  176. Kucing tetanggaku yang baru saja dibeli kemarin, bentuknya seperti harimau.
  177. Kulihat wajahmu dari kejauhan tampak cerah bagaikan rembulan di malam hari.
  178. Kulitnya sangat lembut dan halus seperti salju.
  179. Lamaranmu itu seperti menanti hujan di musim kemarau.
  180. Langit-langit di atas rumah ini akan runtuh ketika Anda mendengar berita bahwa Anda akan meninggalkan saya.
  181. Larimu begitu kencang bagaikan seekor cheetah yang sedang mengejar mangsanya.
  182. Larinya seperti kuda.
  183. Lengan ibu seperti kehangatan matahari.
  184. Lidahku seperti sedang terbakar ketika tak sengaja menggigit cabai rawit saat memakan gorengan.
  185. Lihatlah dia sangat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugasnya bak seorang patriot.
  186. Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
  187. Makan 4 sehat 5 sempurna seperti mimpi yang mungkin tidak menjadi kenyataan bagi pemulung.
  188. Malam ini sangat dingin seperti di atas bukit.
  189. Mana berani aku menantangnya, pukulannya seperti samson.
  190. Matamu bagai bintang kejora
  191. Matanya bulat bagaikan bola pimpong.
  192. Matanya indah seperti bintang kejora.
  193. Matanya secantik bintang pagi.
  194. Melihat pantai kuta bagaikan melihat secuil keindahan nirwana.
  195. Melihat teman barumu ibarat sedang melihat panda yang lucu.
  196. Melihat tragedi berdarah itu adalah pengalaman mengerikan seumur hidupku, bagaikan melihat neraka dalam skala kecil.
  197. Melihat wajahmu yang begitu teduh laksana seperti meneguk air dingin di tengah teriknya matahari.
  198. Melihatmu tersenyum di dekat pohon randu bagaikan embun di pagi hari.
  199. Membaca bak membuka jendela dunia.
  200. Membaca buku ibarat suplemen bagi otak.
  201. Membaca tak ubahnya seperti kunci untuk membuka gudang ilmu.
  202. Mencari orang hilang di Jakarta seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
  203. Mencintai gadis cantik sepertimu bagai punuk merindukan bulan.
  204. Menikmati indahnya panorama alam pantai Labuhan Jukung Krui laksana melihat secuil keindahan nirwana.
  205. Menonton film tanpa makanan ringan seperti memasak tanpa garam.
  206. Mentalitasnya seperti soal perhitungan, bagaimana memahami keinginannya?
  207. Menyaksikan gempa bumi dahsyat tadi malam seperti merasakan kiamat akan segera tiba.
  208. Menyukai orang secantik dia seperti punuk merindukan bulan.
  209. Meskipun seorang wanita, namun ia memiliki mental yang bagus bagaikan kesatria.
  210. Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
  211. Mulailah membaca dari sekarang karena membaca ibarat membuka jendela dunia.
  212. Mulutmu seperti pedang menyayat hatiku.
  213. Namanya seterang matahari
  214. Niat tanpa tindakan seperti sayuran tanpa garam.
  215. Niat tanpa tindakan nyata, ibarat sayur tanpa garam.
  216. Omongan wanita itu seperti cabai rawit.
  217. Orang itu pandai memanjat pohon bak tupai yang sedang mencari makanan di pepohonan.
  218. Orang kota banyak yang bekerja seperti kelelawar.
  219. Otaknya encer seperti air
  220. Ototnya bagai kawat tulangnya bagai besi.
  221. Pak Kusan memiliki kepala dengan bentuk lonjong memanjang bagaikan pempek lenjer yang belum dipotong.
  222. Pak Parman mempunyai tenaga seperti superhero.
  223. Pak Yanto hilang di Papua hampir tiga tahun ini belum ditemukan, bagaikan jarum ditumpuk jerami.
  224. Paman Arto memiliki lengan yang besar dan kuat seperi gada besi.
  225. Paman memacu kencang kendaraannya, ia merasa seperti pembalap motor GP yang sedang melakukan adu balap.
  226. Paman seperti kebakaran janggut setelah tahu kucingnya dicuri.
  227. Para koruptor itu bagaikan tikus-tikus yang sedang menggerogoti keju di dalam lemari makanan.
  228. Para pemuda bangsa harus mempunyai semangat untuk membangun negeri ini seperti bara api yang tidak akan pernah padam, abadi.
  229. Para pengemis bak jamur di musim hujan saat hari lebaran tiba.
  230. Para peserta kostum bermain dengan menunjukkan karakter asli yang mereka bawa hampir sebanyak yang mereka suka.
  231. Para siswa mengadakan pidato dengan suara keras sebagai pembicara yang sangat baik yang memberikan instruksi mereka.
  232. Paras anak kembar itu bak pinang dibelah dua.
  233. Paras wajahnya begitu tampan bak seorang pangeran di negeri dongeng.
  234. Parasnya bercahanya bagaikan bulan purnama di malam hari.
  235. Parman berbicara seperti tong kosong nyaring bunyinya.
  236. Pelukan Bunda seperti hangatnya matahari.
  237. Pemujaan seperti haus di danau yang jernih.
  238. Pencuri itu seperti kucing yang dibawa oleh tongkat ketika dia bertemu polisi.
  239. Pengemis seperti jamur di musim hujan ketika hari lebaran tiba.
  240. Pengetahuan yang kita miliki seperti busa di tengah lautan luas.
  241. Penjaga tiket itu memiliki perawakan besar, tinggi, dan hitam bagaikan sipir penjara.
  242. Penolakannya bagai pedang yang menghunus jantung.
  243. Peralatan elektronik sekarang bagaikan ilmu sihir, apapun bisa dilakukan.
  244. Peralatan elektronik sekarang bagaikan ilmu sihir, apapun bisa dilakukan.
  245. Perampok itu seperti kucing dibawakan lidi saat bertemu polisi.
  246. Perangainya keras seperti batu, percuma saja menasehatinya!
  247. Perasaan lega ini laksana hujan yang menghapus kemarau berkepanjangan.
  248. Perbanyak wawasanmu, jangan puas menjadi seperti katak dalam tempurung.
  249. Perbedaan antara Shandy dan Elina ibarat langit dan bumi, jauh.
  250. Percuma berbicara dengannya, sepertu halnya berbicara di hadapan tembok.
  251. Perilaku Pina ketika dia bangun seperti mayat hidup.
  252. Perilakunya seperti kobra.
  253. Perkembangan perusahaan ini bagaikan ulat berubah menjadi kupu-kupu.
  254. Permen kapas ini sangat lembut dan benar-benar mirip seperti kapas aslinya.
  255. Pertemuan oleh polisi yang dipercayakan kepada saya seperti pemberitahuan kematian yang tiba-tiba mengejutkan saya.
  256. Pertolonganmu seperti oase di padang pasir.
  257. Pikirannya seperti otak rusa tikus.
  258. Pikirannya seperti otak si kancil.
  259. Pola pikirnya seperti soal kalkulus, bagaimana cara memahami keinginannya?
  260. Polisi bingung menangkap buron seperti belut.
  261. Poni rambutnya melambai-lambai seperti gorden jendela.
  262. Ponsel untuk remaja sekarang seperti lauk dalam makanan.
  263. Pria itu bekerja seharian tanpa merasa lelah, tenaganya seperti superman.
  264. Pria itu memiliki keberanian yang kuat bagaikan api.
  265. Pria itu menyanyi sangat tidak sedap, ibarat kaset yang kusut.
  266. Rambut hitam Anda seperti rambut longgar.
  267. Rambutnya bak mayang yang terurai
  268. Rambutnya ikal seperti ombak yang menari-nari di lautan.
  269. Rani belajar dengan giat setiap harinya, ia ingin menjadi bintang kelas saat penerimaan raport nanti.
  270. Rasa optimisme Anda yang tak terukur akan membuat Anda takut akan kekecewaan seperti seekor ayam yang mencoba terbang ke langit tetapi itu lebih cepat secara instan karena ketidakmampuannya.
  271. Raut muka Rita saat mendengar kabar itu bagai terpijak bara hangat.
  272. Raut wajahnya bagai bidadari yang turun dari surga.
  273. Reza sedang membersihkan halaman rumahnya seperti pasukan orange.
  274. Rijal membantu dan mengarahkan teman-temannya untuk mengerjakan tugas sebaik mungkin bak seorang jendral perang.
  275. Rumahnya seperti istana Raja
  276. Saat Andy lelah, dia bergerak seperti keong.
  277. Saat bertemu kepala sekolah, dia seperti kerupuk yang disiram kuah sayur.
  278. Saat bertemu orangtuanya, ia bagai kerupuk yang disiram kuah lontong.
  279. Saat mengikuti lomba lari di Stadion Gelora Bung Karno, kecepatannya anak itu seperti kuda.
  280. Sangat bagus sebagai penyanyi profesional.
  281. Sangat menyenangkan untuk melihat tubuhnya, sama seksi dengan gitar.
  282. Saya akui dia memang orang yang hebat ibarat batu yang takkan pernah lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas.
  283. Saya menahan rasa sakit ini seperti berjalan di atas pecahan kaca yang sangat tajam.
  284. Saya pusing melihat kamu seperti cacing kepanasan.
  285. Saya sudah mengenal Anda selama bertahun-tahun dan Anda seperti saudara saya.
  286. Saya sudah tak tahan lagi, suaramu bagai kaset kusut.
  287. Saya terkejut Anda bisa memperdebatkan niat buruk di hati Anda, Anda seperti serigala yang meyakinkan domba.
  288. Saya tersambar petir ketika saya mendengar bahwa teman saya terbunuh dalam kecelakaan kapal tadi malam
  289. Saya tidak tahan lagi, suaranya terdengar seperti kaset kusut.
  290. Sekarang badanmu seperti tiang listrik.
  291. Sekarang tubuh Anda seperti tiang listrik.
  292. Sella masih saja mengingat pria yang menurutnya bagaikan pangeran berkuda, menolongnya saat dijambret kemarin.
  293. Semangatnya begitu keras bagaikan batu
  294. Semangatnya seperti api membara, pria itu ingin raih prestasi terbaik.
  295. Semua politisi sekarang seperti kacang melupakan kulitnya, sementara banyak janji telah dibuat di masa lalu.
  296. Senyumannya bagaikan embun pagi.
  297. Senyumnya manis bagai gula jawa
  298. Senyumnya seperti embun pagi.
  299. Seorang guru bagai pelita di tengah kegelapan.
  300. Seorang guru Indonesia yang cantik sebagai aktris FTV.
  301. Sepeda balap melesat seperti angin.
  302. Seseorang yang memiliki niat untuk melakukan sesuatu tetapi tidak mengerjakannya ibarat sayur tanpa garam, hambar.
  303. Setelah kehilangan uang, kamu seperti orang kebakaran jenggot.
  304. Setelah meminum suplemen ini tubuhku bagaikan dirasuki oleh kesatria kuat nan tangguh.
  305. Setelah mengikuti pengajian ini aku merasa seperti telah hilang dahagaku karena kegersangan hidupku.
  306. Setelah minum jamu tubuhku bagai dirasuki sang kesatria yang sangat tangguh.
  307. Setelah sakit selama seminggu, keadaan tubuhmu sekarang kurus kering seperti lidi.
  308. Setiap kali Bunda memelukku, pelukannya terasa bagaikan hangatnya matahari di pagi hari.
  309. Siswa menyelamatkan seorang anak yang baru saja ditabrak mobil, aksinya seperti pahlawan yang diidolakan oleh anak-anak.
  310. Suara knalpot motor itu sangat bising bagaikan guntur.
  311. Sudah tidak diragukan lagi jika kecerdasannya seperti Si kancil di cerita fabel.
  312. Sungguh indah memandang badannya, seksi bagaikan gitar.
  313. Sungguh indah memandang badannya, seksi bagaikan gitar.
  314. Tak lama berjumpa, badanmu sekarang seperti tiang listrik.
  315. Tak lama terdengar kabarnya, iman jatuh sakit dan sekarang badannya seperti Jelangkung
  316. Tangannya bagaikan baja.
  317. Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
  318. Tega sekali ia berbuat demikian kepada orangtuanya, seperti air susu dibalas air tuba.
  319. Temanku berlari bagaikan kuda milik Pak Mentri.
  320. Tenaganya tak habis habis seperti superman.
  321. Terakhir kali bertemu kepala sekolah, dia seperti rengginang yang dimasukkan ke dalam kuah bakso.
  322. Tina kini menjadi bunga desa, tak heran banyak pria yang datang untuk melamarnya.
  323. Tingkah lakunya seperti ular kobra.
  324. Tingkah Pina saat bangun tidur bagaikan mayat hidup.
  325. Tingkahnya seperti baru mendapat durian runtuh.
  326. Toni mengelabuhi lawannya saat bermain bola, otaknya cerdas seperti kancil.
  327. Tubuhnya bergemetar layaknya telepon berdering di rumah Ibu kost.
  328. Tubuhnya bergetar seolah-olah dia telah diserang gempa bumi.
  329. Tubuhnya gemetar seperti sedang terserang gempa bumi.
  330. Tubuhnya sekaku mayat wanita yang ia kagumi sehat.
  331. Tuntutan somasinya ibarat durian dengan mentimun.
  332. Usaha bisnisnya seperti menegakkan benang basah.
  333. Usaha dan Do’a ibarat sayur tanpa garam.
  334. Wajah Syahna yang bulat merona bagaikan buah mentega.
  335. Wajah wanita itu sangat cantik bagaikan bidadari turun dari surga.
  336. Wajahnya bagaikan bulan purnama di malam hari.
  337. Wajahnya begitu pucat bagaikan mayat hidup.
  338. Wajahnya berjerawat seperti jalan berbatu.
  339. Wajahnya pucat pasi laksana kerupuk yang disiram kuah sayur.
  340. Wajahnya seindah aktor sereal dramatis Korea.
  341. Wajahnya seperti malaikat turun dari surga.
  342. Wajahnya yang indah bersinar seperti bulan di tengah malam.
  343. Wan sangat cepat dalam menghitung seperti kalkulator.
  344. Wanita itu berbicara lemah lembut kepada suaminya bak kain sutera.
  345. Wanita itu memiliki keindahan di salah satu bagian tubuhnya, yakni matanya seperti bintang kejora.
  346. Wanita itu memiliki otot yang kuat seperti seorang pria.
  347. Warna tubuh ikan koi milik Siti di kolamnya terlihat seperti emas sungguhan.
  348. Zaman penjajahan dulu orang diperlakukan bagai kerbau yang membajak sawah.