Pengertian Majas Zeugma Lengkap Kalimatnya

Majas Zeugma merupakan Gaya bahasa dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu. Berikut contoh Majas Zeugma:

Majas Zeugma dalam Kalimat

  1. Anak itu memang rajin dan malas di sekolah.
  2. Ariani menyikat rambutnya dan debu dari jaketnya.
  3. Bos saya memberitahu semua karyawan boleh datang agak siang tetapi tidak boleh terlambat.
  4. Budi bebas membeli jajanan apa saja yang ia suka, tapi tidak boleh yang mahal-mahal.
  5. Dengan membuka lebar lebar mata dan telinganya, ia mengusir orang itu.
  6. Di seluruh indonesia, petani menanam padi dan bosan.
  7. Dia dengan kuat memegang lidah dan tangannya.
  8. Dia kehilangan jaket dan amarahnya.
  9. Dia kehilangan tasnya, lalu pekerjaannya, lalu kesadarannya.
  10. Dia memakan roti dan perkataannya sendiri.
  11. Dia memancing ikan marline dan pujian.
  12. Dia membawa lampu sorot dan tanggung jawab atas nyawa anak buahnya.
  13. Dia membuka pikiran dan dompetnya setiap kali dia pergi dengannya.
  14. Dia membuka pintu dan hatinya untuk anak yatim.
  15. Dia membunuh waktu dan antrian lainnya.
  16. Dia menendang ember dan kebiasaan buruknya itu.
  17. Hidung dan mataku menerawang masa depan.
  18. Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat.
  19. Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.
  20. Kamu cantik luar dan dalam.
  21. Kau menahan napas dan pintu untukku.
  22. Kebahagiaan adalah ketika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan, dan apa yang Anda lakukan selaras.
  23. Ketika dia datang untuk menjemputku, aku membuka pintu dan hatiku padanya.
  24. Ku sadari, kaki dan perutku tidak bisa dilipat.
  25. Melihat datangnya Satpol PP, dengan cepat ani kehilangan rumah dan kesadarannya.
  26. Mereka meninggalkan ruangan dengan mata dan hati penuh tangis.
  27. Novi menggunakan topi merah muda dan senyum manis.
  28. Orang jepang menundukan kepala dan badannya untuk menghormati kami.
  29. Pada kencan pertama kami, saya menahan napas dan pintu mobil untuknya.
  30. Paman saya nyata sekali bersifat social dan egois dalam kehidupan sehari-hari.
  31. Para jurnalis meliput pembunuhan dan konspirasi.
  32. Para siswa melihat spesimen itu dengan microscope dan jijik.
  33. Perahunya dan mimpinya tenggelam.
  34. Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.
  35. Perlu saya ingatkan, Paman saya itu peramah dan juga pemarah.
  36. Perlu saya tekankan disini, bahwa semua karyawan boleh datang agak siang tapi jangan sampai terlambat.
  37. Saya kehilangan kunci dan pikiran saya.
  38. Semua karyawan boleh datang agak siang tapi jangan sampai terlambat.
  39. Tutus kehilangan dompet dan kepalanya.
  40. Vandra bangkit dari tidur dan kenyataannya.