Pengertian Kalimat Infiks Lengkap Contohnya

Definisi Kalimat Infiks merupakan salah satu dari jenis jenis imbuhan yang letaknya berada di tengah bentuk kata dasarnya. Misalnya saja –el-, -em-, dan –er-. Penggunaan imbuhan ini sendiri hanya terbatas di kata kata tertentu saja, karena biasanya sisipan mau pun infiks letaknya berada di suku kata pertama yang kata dasarnya memisahkan antara konsonan pertama dengan vokal pertama suku tersebut.

Infiks sendiri adalah cakupan kata berimbuhan yang memberikan fungsi penguatan makan pada kata dasarnya, kata berimbuhan ini sendiri mempunyai beberapa macam turun yaitu prefiks (awalan) dan konfiks (awalan-akhiran).

Kalimat-Kalimat Infiks

  1. Aktivis pramuka melakukan kegiatan tali Telmal. 
  2. Aku dan teman pendaki lainnya sedang jelajah di gunung Kawah Ijen. 
  3. Andi memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit yang sudah diwariskan secara turun menurun. 
  4. Andi selalu mengumpulkan serabut kelapa dan dijual lagi kepada pengepul. (Serabut ↔ sabut + er) 
  5. Andre memang pandai untuk membuat lelucon yang memancing gelak tawa penonton di studio. 
  6. Ayah dan ibu terperanjat mendengar kabar kecelakaan yang dialami oleh kakak. (Terperanjat ↔ panjat + er) 
  7. Bayi dan balita tidak disarankan tidur telungkup tanpa pengawasan. (Telungkup ↔ tungkup + el). 
  8. Bayi perempuan usia satu tahun sedang aktif menunjuk sesuatu dengan menggunakan jari telunjuk. (Telunjuk ↔ tunjuk + el). 
  9. Budi berhasil menjuarai lomba tersebut dengan gemilang. (gilang menjadi gemilang) 
  10. Burung pelatuk itu selalu membuat suara khas di pagi hari. (Pelatuk ↔ patuk + el). 
  11. Cahaya bintang yang berkilau menambah suasana malam yang indah. (Flicker + -em-) 
  12. Cahaya yang berkilauan di ibukota menyenangkan hati 
  13. Dalam kegiatan Pramuka, semua anggota diwajibkan menguasai tali temali. (Temali ↔ tali + em). 
  14. Detektif mulai melakukan penyelidikan terhadap kasus yang sedang mereka tangani. (Penyelidikan ↔ penyidikan + el). 
  15. Di rumah kosong itu sering terdengar suara cericit. (cicit + -er-) 
  16. Dia berhasil memenangkan lomba dengan gemilang. (gilang + -em-) 
  17. Ditanya, ditanya, dia tidak lagi tinggal di desa. (sidik jari + -el-) 
  18. Drum perang mulai mengalahkan para raja. (drum + -er-) 
  19. Dupa di bawah pohon beringin selalu membakar untuk menghormati leluhur. Nenek moyang dari Ukhur dinaikkan + (cemara). 
  20. Dupa yang ada dibawah pohon beringin ini selalu dinyalakan untuk menghormati leluhur. (Leluhur ↔ luhur + el) 
  21. Ferdi selalu mengumpulkan serabut kelapa untuk dijual lagi kepada pengepul. (Serabut ↔ sabut + er). 
  22. Gadis itu memperlihatkan telunjuknya yang berdarah akibat teriris pisau. 
  23. Game dari boneka siap ditampilkan. 
  24. Gelegar suara orasinya telah membuat darah peserta demo menjadi mendidih. (Gelegar ↔ gegar + el). 
  25. Gelembung sabun ini sangat populer di kalangan anak-anak. (Bubble ↔ bubble + -el). 
  26. Gelembung-gelembung sabun ini sangat disukai oleh anak-anak. (Gelembung ↔ gembung + el) 
  27. Gelombang air laut saat ini sedang tinggi (gombang menjadi gelombang) 
  28. Gelombang laut saat ini tinggi. (terlihat bagus + -el-) 
  29. Gementar memiliki makna yang sama dengan gemetar. (Gementar ↔ gentar + em). 
  30. Gemerlap cahaya ibu kota terlihat begitu indah (gerlap menjadi gemerlap). 
  31. Gemerlap kota jakarta sangat indah jika kita melihatnya dari atas bukit pada waktu malam hari. (Gemerlap ↔ gerlap + em). 
  32. Gemerlap kota sangat indah jika dilihat dari atas bukit pada malam hari. (Gemerlap ↔ gerlap + em) 
  33. Gemertak giginya cukup menunjukkan bahwa dia sudah tidak tahan akan hawa dingin di tempat ini. (Gemertak ↔ gertak + em). 
  34. Gemilap lampu warna-warni ini sangat disukai oleh anak-anak. (Gemilap ↔ gilap + em) 
  35. Gemuruh pidatonya menyebabkan darah para demonstran mendidih. Gelembung getaran egar + (-el). 
  36. Genderang perang mulai ditabuh oleh para raja. (gendang + -er-) 
  37. Gerigi mesin ini sudah tidak layak untuk di pakai, pantas saja mesin ini sering macet. (Gerigi ↔ gigi + er). 
  38. Hamparan kemuncup di pinggir danau menambah asri pemandangan. (Kemuncup ↔ kuncup + em). 
  39. Hiu memiliki gigi bergerigi dan sangat tajam 
  40. Ia belajar materi tersebut secara berkesinambungan (sambung menjadi Sinabung). 
  41. Ia berhasil menjuarai lomba itu dengan gemilang. (gilang + em) 
  42. Ibu dan Ayah terperanjat mendengar kabar kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh adik. (Terperanjat ↔ panjat + er). 
  43. Ibu memakai kerudung berwarna merah (kudung menjadi kerudung). 
  44. Ibu membeli kerudung sebanyak satu lusin. (kudung + -er-) 
  45. Ibu saya selalu menambahkan sesendok gula ke cangkir saya setiap pagi. 
  46. Ikan buaya memiliki gigi yang bergerigi yang sangat tajam seperti gergaji. 
  47. Jari jemarinya yang lentik telah menyembunyikan kemahiran memasaknya. (Jemari ↔ jari + em). 
  48. Jari telunjuk Anda mulai berdarah. (dot + -el-) 
  49. Jari telunjuk Ibu sakit karena terjepit jendela. 
  50. Jari telunjuk Ibu terluka terkena pisau (tunjuk menjadi telunjuk). 
  51. Jari telunjukmu mulai mengeluarkan darah. (tunjuk + -el-) 
  52. Jari telunjuknya rusak oleh benda tajam. 
  53. Jari jemarinya yang lentik telah menyembunyikan kemahiran memasaknya. (Jemari ↔ jari + em) 
  54. Kakak sering menonton acara "Jelajah Nusantara" di televisi (jajah menjadi jelajah). 
  55. Kakeknya terluka kakinya karena kerbau. 
  56. Kakiku gemetar ketika aku duduk di sebelah wanita cantik. 
  57. Karena malu, kaki Andi menjadi bergetar saat duduk di samping wanita cantik itu. 
  58. Keahlian membuat bumbu rawon sudah turun temurun di keluarga kami. (Temurun ↔ turun + em). 
  59. Kekacauan dalam organisasi tidak pernah berakhir. (kelut + -em-) 
  60. Kemampuan untuk merawat pasien telah diturunkan dari generasi ke generasi. 
  61. Kemampuannya dalam memijat ternyata hasil warisan turun temurun dari kedua orang tuanya (turun menjadi temurun). 
  62. Kemelut dalam hidup Rima tak pernah ddia ceritakan kepada sdiapapun. (Kemelut ↔ kelut + em). 
  63. Kemelut di organisasi itu tidak pernah berakhir. (kelut + em) 
  64. Kemelut dalam hidup Rima tak pernah ia ceritakan kepada siapapun. (Kemelut ↔ kelut + em) 
  65. Kemerlip cahaya bintang di langit menambah suasana malam menjadi indah (kerlip menjadi kemerlip). 
  66. Kemilap bintang itu selalu menumbuhkan harapanku selama ini. (Kemilap ↔ kilap + em). 
  67. Kemilau berlian itu telah membuat semua orang lupa diri, terutama para wanita. Kemilau ↔ kilau + em). 
  68. Kendaraan di jalan tol bisa melaju dengan kencang saat suasana sepi. (Melaju ↔ maju + el). 
  69. Kepala sekolah di jakarta menghimbau semua siswa Muslim untuk selalu memakai kerudung. (Kerudung ↔ kudung + er). 
  70. Kinerjanya semakin bagus tiap harinya (kerja menjadi kinerja). 
  71. Kisah jelajah dunia sang pelaut menginspirasi banyak orang. (Jelajah ↔ jajah + el). 
  72. Kompleks makam para leluhur kakek terletak di atas bukit itu. (luhur + el) 
  73. Kulit mati di tangan sang putri mulai terlihat serpihan dan kembali normal. (Kupas ↔ Kupas + (-el). 
  74. Lelakon dari pewayangan telah siap tampil di atas panggung untuk menghibur penonton (lakon menjadi lelakon). 
  75. Lelucon yang ditampilkan mengundang gelak tawa para penonton yang hadir (lucon menjadi lelucon). 
  76. Menantu perempuan dari keluarga nenek mengadakan pesta di hotel. 
  77. Menghadap ke bawah memiliki arti yang sama dengan menghadap ke bawah. (Banks ↔ Tangkup + -el). 
  78. Nenek masih cekatan dalam menyiapkan reramuan jamu tradisional. (Reramuan ↔ ramuan + er) 
  79. Nenek masih cekatan ketika sedang menyiapkan reramuan jamu tradisional. (Reramuan ↔ ramuan + er). 
  80. Pada umumnya, rumput memiliki akar serabut. (sabut + -er-) 
  81. Paman telah menjelajahi banyak negara di seluruh dunia. 
  82. Para arkeolog menemukan reruntuhan candi yang diperkirakan berusia ratusan tahun yang lalu. (Reruntuhan ↔ runtuh + er) 
  83. Para arkeolog telah berhasil menemukan reruntuhan candi yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun yang lalu. (Reruntuhan ↔ runtuh + er). 
  84. Para warga bersama - sama menabuh genderang perang terhadap para preman di area pasar. (Genderang ↔ gendang + er). 
  85. Pelatuk selalu membuat suara khas di pagi hari. Pelatuk ↔ Peck + (el). 
  86. Pendaki berkeliaran di Gunung Semeru 
  87. Polisi menyaksikan orang-orang melewati rumah sakit. 
  88. Prestasinya yang sangat gemilang ternyata tak membuat andi lupa diri. (Gemilang ↔ gilang + em). 
  89. Rani gemetar kedinginan saat hujan deras mengguyur tubuhnya. 
  90. Roda ini memiliki banyak gerigi. (gigi + er) 
  91. Rumput merupakan tanaman yang berakar serabut (sabut menjadi serabut). 
  92. Salah satu acara favoritnya adalah “Jelajah Nusantara”. (jajah + el) 
  93. Sapi suka memakan rerumputan di padang yang luas. 
  94. Saya melihat segenggam emas dalam kontak rahasia ayah saya. 
  95. Sebelum hujan deras terdengar raungan jauh. (guntur + -em-) 
  96. Sebelum hujan lebat, terdengar suara gemuruh dari kejauhan. (guruh + em) 
  97. Secara umum, rumput memiliki akar berserat. (Coir + -er-) 
  98. Sejarah roaming damai pelaut menginspirasi banyak orang. ↔ jajah + (-el) 
  99. Selidik punya selidik, ia tidak ada lagi di desa ini (sidik menjadi selidik). 
  100. Semerbak harum bunga sedap malam selalu aku nantikan di rumah nenek. (Semerbak ↔ serbak + em). 
  101. Semilir angin di pantai membuat pengunjungnya betah berlama-lama untuk sekedar bersantai. (Semilir ↔ silir + em). 
  102. Seminar tentang kesehatan sedang marak digalakkan oleh petugas kesehatan. (Seminar ↔ sinar + em). 
  103. Semua anggota Pramuka harus menguasasi tali temali. (tali + em) 
  104. Semua laki laki haru memiliki tanggung jawab masing masing di dalam hidupnya. 
  105. Semua peserta pengintaian harus menguasai kecurangan. (tali + -em-) 
  106. Seorang gadis berusia satu tahun aktif menunjuk sesuatu dengan jari telunjuknya. Indeks ↔ titik + (-el). 
  107. Setiap anggota Pramuka harus menguasasi materi tali temali (tali menjadi temali). 
  108. Setiap orang memiliki tanggung jawabnya sendiri dalam hidupnya. 
  109. Suara cericit terdengar di rumah kosong itu (cicit jadi cericit). 
  110. Suara gemuruh ombak ditepi pantai memecah lamunanku tentang semua impdian yang telah sirna. (Gemuruh ↔ guruh + em). 
  111. Suara semburan air terjun menenangkan jiwa. 
  112. Suara seruling bisa terdengar dari jauh. (seruling + -er-) 
  113. Suara seruling itu sangat indah, siapa saja yang mendengarnya pasti akan menikmatinya. (Seruling ↔ suling + er). 
  114. Suara seruling terdengar dari kejauhan (suling menjadi seruling). 
  115. Suara gemuruh ombak memecah lamunanku tentang semua impian yang telah kandas. (Gemuruh ↔ guruh + em) 
  116. Suara seruling itu sangat indah, siapa saja yang mendengarnya pasti akan menikmatinya. (Seruling ↔ suling + er) 
  117. Suasana temaram taman ini seringkali dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. (Temaram ↔ taram + em). 
  118. Sule benar-benar tahu bagaimana bercanda dan menyebabkan tawa dari masyarakat. 
  119. Tanaman padi memiliki akar berserat. 
  120. Tanaman padi, dikenal sebagai tanaman akar berjenis serabut yang sering kita lihat sehari – hari. 
  121. Telangkup memiliki makna yang sama persis dengan telungkup. (Telangkup ↔ tangkup + el). 
  122. Telapak kakinya mengelupas karena tidak mengenakan sepatu. (tapak + el) 
  123. Telapak kakinya tertusuk paku karena tidak memakai sandal (tapak menjadi telapak). 
  124. Telapak tangan orang itu terlihat lemah lunglai setelah tertimpa barbel. Telapak ↔ tapak + el). 
  125. Telapak tangan pria itu tampak lemah setelah serangan barbell. Palm ↔ trace + (el). 
  126. Tolong beri saya secangkir kopi. Karena saat ini saya sangat mengantuk. 
  127. Tubuh ayah mendadakan gemetar dan akhirnya pingsan mendengar kabar mengejutkan ini. (Gemetar ↔ getar + em). 
  128. Tubuh ibu gemetar dan akhirnya pingsan mendengar kabar mengejutkan ini. (Gemetar ↔ getar + em) 
  129. Tubuhnya gemetar karena kedinginan (getar menjadi gemetar). 
  130. Walaupun badan Anis kecil akan tetapi kemampuan berpikir dan penyelesaian masalah sungguh cemerlang. Cemerlang ↔ cerlang + em) 
  131. Warna kemuning menjadi pilihan Tina untuk gaun dan dekorasi pernikahannya. Kemuning ↔ kuning + em)